Kota hantu paling terkenal di Eropa
Kota hantu paling terkenal di Eropa
Tempat tempat ini dijuluki sebagai kota hantu karena sudah
lama tak ditinggali manusia. Beberapa dari kota itu kini masih dihuni oleh
segelintir orang yang sedang berjuang mendapatkan tempat untuk hidup.
Penasaran? Nah, berikut adalah lima kota hantu paling menakjubkan di Eropa.
Mari kita simak bersama!
1.Goussainville, Paris
Ratusan warga Goussainville mengungsi pada tahun 1973
setelah bencana melanda kota tersebut. Empat belas orang tewas ketika sebuah
prototipe Concorde jatuh di Goussainville. Desa pertanian yang dulunya
berkembang pesat itu kini berubah menjadi kota hantu.
Hanya ada segelintir orang yang tetap bertahan di Goussainville. Mereka tinggal di antara gedung-gedung yang telah usang. Menariknya, meskipun Goussainville berada di dekat ibukota Prancis tampaknya tidak ada yang mau tinggal di desa tersebut.
Hanya ada segelintir orang yang tetap bertahan di Goussainville. Mereka tinggal di antara gedung-gedung yang telah usang. Menariknya, meskipun Goussainville berada di dekat ibukota Prancis tampaknya tidak ada yang mau tinggal di desa tersebut.
2.Viivikonna dan Sirgala
Viivikonna dan Sirgala dikenal sebagai kota bekas
pertambangan di Estonia. Kota ini mulai ditinggalkan penduduknya ketika
cadangan minyak mulai habis dan pusat perindustrian pindah ke arah timur. Pada
abad ke-21, kedua kota ini hanya dihuni oleh segelintir orang yang sedang
berjuang untuk menemukan tempat baru untuk hidup.
3.Prypiat, Ukraina
Prypiat adalah sebuah kota yang ditinggalkan karena berada
di zona terasing di Ukraina Utara. Ini dulunya merupakan rumah bagi para
pekerja Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, yang ditinggalkan pada
tahun 1986 setelah bencana Chernobyl. Populasinya kala itu sekitar 50.000
sebelum terjadi ledakan nuklir. Sampai saat ini, lokasi ini masih terisolasi
oleh sisa radiasi nuklir. Warga hanya diizinkan untuk barang-barang yang tidak
terkontaminasi.
4.Craco, Italia
Craco terletak di Daerah Basilicata dan Provinsi Matera,
sekitar 25 kilometer dari daratan Teluk Taranto. Kota yang berasal dari abad
pertengahan ini dibangun di sekitar perbukitan. Pada tahun 1891, penduduk Craco
berjumlah lebih dari 2.000 orang. Kemudian antara tahun 1892 dan 1922, lebih
dari 1.300 orang pindah dari kota ini ke Amerika Utara karena kondisi pertanian
sangat buruk kala itu. Gempa bumi, tanah longsor, dan perang menjadi alasan
terjadinya migrasi massal di kota ini. Pada tahun 1959 dan 1972, Craco kembali
diguncang gempa dan tanah longsor. Pada 1963, 1.800 penduduk yang tersisa
dipindahkan ke suatu lembah yang berada di dekat kota tersebut, yang disebut
Craco Peschiera.
5.Kadykchan, Russia
Kadykchan adalah salah satu dari banyak kota di Rusia yang
jatuh ke dalam kehancuran ketika Uni Soviet runtuh. Warga dipaksa pindah untuk
mendapatkan akses layanan, seperti air, sekolah, dan perawatan medis, yang
lebih baik. Mereka kemudian dibawa ke kota-kota lain untuk menempati
rumah-rumah baru. Dulunya kota ini adalah pusat pertambangan timah yang dihuni
12.000 orang. Kini, kota ini hanya tinggal gedung-gedung tua yang reyot.
Komentar
Posting Komentar